Laman

Banyak Linux Dalam Satu Harddisk

0 Comments

A. Intro

Linux bisa diinstall dalam satu harddisk dengan jenis linux lebih dari satu. Kita bisa meletakkannya dalam satu harddisk dan memanggilnya dalam tampilan menu loader Lilo ataupun grub. Sebagai contoh, kita telah menginstall SuSE dan RedHat sebelumnya, maka option pilihan yang akan diberikan oleh loader adalah SuSE dan RedHat secara bersamaan.


Sebelum memulai proses instalasi "Linux Lebih Dari Satu" ini, ada baiknya jika kita sedikit mengulang kembali konsep dasar piranti keras di dalam linux. Karena sangat terkait sekali dengan pembagian partisi di dalam hardisk. Di dalam linux, semua perangkat keras dianggap sebagai "berkas". Asumsi berkas disini adalah file-file, yang mana kesemuanya itu tersimpan di dalam folder device milik linux, yaitu /dev. Sedangkan harddisk master dianggap sebagai suatu file yang bernama /hda, sedangkan harddisk yang kedua dinamakan dengan /hdb, begitu pula jika ada harddisk yang ketiga, dinamakan dengan /hdc. Jika didalam masing-masing harddisk tersebut terdapat lagi 2 buah partisi maka nama dari file tersebut ditambahkan lagi satu karakter angka dibelakangnya, menjadi /hda1, dan /hda2. Begitu pula kondisi dengan harddisk kedua dan ketiga.

Harddisk yang kita perlukan dalam proses instalasi OS linux lebih dari satu ini cukup satu hardisk saja dengan beberapa partisi didalamnya. Hal ini tentunya akan lebih efisien jika kita menggunakan banyak hardisk. Yang kita perlukan disini hanyalah pembagian partisinya saja.

Partisi linux memiliki 2 buah partisi utama, yaitu Partisi Native dan Partisi Swap. Partisi Native digunakan sebagai partisi utama dimana semua program, file data, dan sebagainya tersimpan disana. Sedangkan Partisi Swap digunakan sebagai virtual memory untuk membantu hardware memory. Selain partisi utama linux, ada juga partisi diluar dari native dan swap, yaitu Partisi Primer dan Partisi Extented. Hardisk yang akan kita gunakan juga tidak terlalu besar, sebagai contoh kita akan menggunakan hd dengan kapasitas 10 GB.

Sebagai catatan, instalasi ini saya lakukan sendiri dengan menggunakan Debian GNU/Linux 3, Lormalinux 4, dan RedHat 9. Kamu bisa melakukannya denga type linux yang kamu inginkan, dengan berdasarkan concept yang ada. Uji coba installasi serta penulisan artikel ini dibuat pada tahun 2005. Tidak ada maksud lain dari installasi linux lebih dari satu serta penulisan artikel ini, melainkan hanya mencoba untuk tahu.


B. Pembagian Partisi

Pertama-tama kita akan melakukan proses pembagian partisi sebelum masuk kedalam proses instalasi. Jika kita menggunakan 2 buah jenis linux, maka kita harus membagi partisi hardisktersebut minimal 3 bagian yaitu 2 buah partisi native dan satu partisi swap. Tetapi disini kita akan membaginya menjadi 4 bagian partisi dengan sisa partisi yang sengaja dikosongkan untuk adanya penambahan instalasi linux. 4 bagian partisi tersebut yaitu 2 buah partisi native, 1 buah partisi swap, dan 1 partisi kosong dengan jenis extented. Kapasitas partisi swap biasanya dua kali lipat dari jumlah memory sesungguhnya, misalkan memory kita adalah 64 Mb, maka kapasitas partisi swap yang harus dibuat minimal disini adalah 128 Mb atau lebih.

Masing-masing jumlah kapasitas partisi yang akan dibagi adalah, 3 Gb untuk partisi satu dan partisi dua. Sedangkan pada partisi swapnya berikanlah ruang kapasitas 200 Mb (sesuaikan dengan memory yang ada), sisanya biarkan kosong (3.8 Gb) sehingga total kapasitas keseluruhan adalah 10 Gb. Kita bisa membagi kapasitas partisi kita sendiri sesuai dengan keinginan dan kondisi.


C. Memulai Installasi

Kita akan mencoba dengan menggunakan dua sesi, yaitu :
Sesi pertama : “2 linux dalam satu harddisk” dengan “grub.conf”
Sesi kedua : “3 linux dalam satu harddisk” dengan “lilo.conf”

C1. Sesi Pertama : “2 linux dalam satu harddisk” dengan “grub.conf”

Sebagai contoh pertama ini kita akan menggunakan Debian GNU/Linux 3 dan Lormalinux 4. Lakukan langkah-langkah berikut :

● Installah linux Debian pada hda1, dan hda2 sebagai swapnya, sesuai dengan yang telah direncanakan. Saya yakin untuk masalah installasi linux bukan menjadi suatu hambatan yang berarti bagi anda. Jika telah selesai, maka lilo Debian akan tampil setelah proses booting.

● Kemudian Installah Lormalinux pada hda3 dan letakkan swapnya pada hda2. Jika telah telah selesai maka lilo dari Debian telah berganti tampilan dengan grub milik Lormalinux. Bukan berarti Debian hilang, hanya tidak ada prosedur pemanggil kernel milik Debian setelah proses instalasi Lormalinux.

● Agar kita bisa menampilkan opsi Debian pada grub Lorma linux, maka kita harus melakukan pengeditan file yang menjalankan grub Lormalinux tersebut. File tersebut berada di :
/boot/grub/grub.conf.

● Hal pertama yang harus kita lakukan adalah mengkopy file booting milik Debian ke folder baru dalam /boot/ milik Lormalinux. Dikarenakan Debian berada pada hda1 sedangkan Lormalinux berada pada hda3, maka dibutuhkan mount.

Buatlah folder baru pada /root dengan sembarang nama, untuk meletakkan file mount hda1 sementara. Dalam hal ini kita gunakan nama mdebian. Sehingga command-nya :
[root@localhost root]# mkdir mdebian

Kemudian mount hda1 ke /root/mdebian :
[root@localhost root]# mount /dev/hda1 /root/mdebian

Buatlah folder baru di dalam /boot dengan nama BootDebian, untuk meletakkan file-file boot milik Debian :
[root@localhost root]# cd /
[root@localhost /]# mkdir /boot/BootDebian

Copylah semua file yang berada di dalam folder "/root/mdebian/boot" ke
"/boot/BootDebian" :
[root@localhost /]# cd /root/mdebian/boot
[root@localhost boot]# cp * /boot/BootDebian

● Kemudian edit file grub.conf milik Lorma yang berada di "/boot/grub/"
[root@localhost /]# vi /boot/grub/grub.conf

Sehingga pada layar console akan menampilkan :
# grub.conf generated by anaconda
##
Note that you do not have to rerun grub after making changes to this file
# NOTICE: You do not have a /boot partition. This means that
# all kernel and initrd paths are relative to /, eg.
# root (hd0,2)
# kernel /boot/vmlinuz-version ro root=/dev/hda3
# initrd /boot/initrd-version.img
#boot=/dev/had
default=0
timeout=10
splashimage=(hd0,2)/boot/grub/splash.xpm.gz
title LormaLinux (2.4.22-1.2115.nptl)
root (hd0,2)
kernel /boot/vmlinuz-2.4.22-1.2115.nptl ro root=LABEL=/ hdc=ide-scsi
initrd /boot/initrd-2.4.22-1.2115.nptl.img
Editlah file grub.conf tersebut sehingga menjadi :
# grub.conf generated by anaconda
##
Note that you do not have to rerun grub after making changes to this file
# NOTICE: You do not have a /boot partition. This means that
# all kernel and initrd paths are relative to /, eg.
# root (hd0,2)
# kernel /boot/vmlinuz-version ro root=/dev/hda3
# initrd /boot/initrd-version.img
#boot=/dev/had
default=0
timeout=10
splashimage=(hd0,2)/boot/grub/splash.xpm.gz
title LormaLinux (2.4.22-1.2115.nptl)
root (hd0,2)
kernel /boot/vmlinuz-2.4.22-1.2115.nptl ro root=LABEL=/ hdc=ide-scsi
initrd /boot/initrd-2.4.22-1.2115.nptl.img
title Debian GNU/Linux 3.0
root (hd0,2)
kernel /boot/BootDebian/vmlinuz ro root=/dev/hda1


Terlihat bahwa hanya ada penambahan title dan path Debian dari file sebelumnya. Pada baris yang bercetak miring.

● Simpan file tersebut, kemudian lakukan booting. Jika benar akan ada dua pilihan pada tampilan grub lorma.

Hingga pada batas ini, kita telah berhasil membuat dual boot linux dengan menggunakan grub. Jika kita menginginkan lilo sebagai pembuka, kita harus mengedit file lilo.conf. Tetapi dalam Lormalinux file tersebut bernama lilo.conf.anaconda yang berada di : /etc/lilo.conf.anaconda.


C2. Sesi Kedua : 3 linux dalam satu harddisk” dengan “lilo.conf”

Kita akan menggunakan tiga linux dalam satu harddisk, dengan 2 jenis linux yang telah terpasang di dalam harddisk pada installasi sebelumnya, yaitu Debian GNU/Linux 3 dan Lormalinux 4, dan sekarang kita akan menambahkannya satu linux lagi di dalamnya, kita akan menggunakan RedHat 9. Dan kita akan menggunakan lilo.conf sebagai pembuka.

Hal yang kita perhatikan disini adalah partisi yang masih kosong yang berada di partisi extented (hda4). Yang mana nantinya partisi tersebut akan membetuk satu partisi lagi di dalamnya (hda5). Pada hda5 inilah nantinya kita akan meletakkan file system (/) Redhat. Lakukan langkah-langkah berikut :

● Lakukan instalasi seperti biasanya, dan letakkan file system (/) RedHat pada hda5.

● Jika telah selesai, maka tampilan lilo dari Lormalinux akan berganti dengan lilo miliknya RedHat. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa hal tersebut disebabkan tidak adanya prosedur pemanggilan ke dalam dua linux sebelumnya.

● Hal yang akan kita lakukan selanjutnya adalah membuat folder booting untuk ketiga linux tersebut di dalam "/boot". Serta membuat folder mount sementara untuk hda1 dan hda3.

[root@localhost root]# mkdir mdebian
[root@localhost root]# mkdir mlorma
[root@localhost root]# cd /
[root@localhost /]# mkdir /boot/bdebian
[root@localhost /]# mkdir /boot/blorma
[root@localhost /]# mkdir /boot/bredhat

Lakukan mount pada hda1 dan hda3, untuk mendapatkan file boot pada linux Debian dan linux Lorma.

[root@localhost /]# mount /dev/hda1 /root/mdebian
[root@localhost /]# mount /dev/hda3 /root/mlorma

Copykan masing-masing file boot, ke folder yang telah dibuat sebelumnya di dalam “/boot”.
Untuk Debian ===> /boot/bdebian
untuk Lorma ===> /boot/blorma
Untuk RedHat ===> /boot/bredhat

[root@localhost /]# cd /root/mdebian/boot
[root@localhost boot]# cp * /boot/bdebian

Lakukan hal yang sama terhadap Lormalinux.
Untuk file boot dari RedHat kita bisa mengkopy-nya langsung dari folder /boot.

● Sekarang kita akan mengedit file konfigurasi lilo, yaitu lilo.conf, file ini berada di
/etc/lilo.conf.
[root@localhost /]# vi /etc/lilo.conf

Sehingga akan ditampilkan kurang lebih seperti berikut :
Prompt
timeout=50
default=linux
boot=/dev/had
map=/boot/map
install=/boot/boot.b
message=/boot/message
lba32
image=/boot/vmlinuz-2.4.20-8
label=linux
initrd=/boot/initrd-2.4.20-8.img
read-only
append="hdc=ide-scsi root=LABEL=/1"

Editlah file tersebut diatas dengan memperhatikan image boot dan letak folder boot masing-masing linux. Kita bisa memilih prioritas linux untuk menjadi urutan yang pertama dengan memperhatikan baris ketiga "default". Tetapi nama linux yang dimasukkan harus sama dengan label linux.

File berikut ini merupakan file lilo.conf yang telah selesai di edit. Tidak mutlak harus demikian, kita bisa menambahkan sesuai dengan keinginan kita sendiri. Tetapi juga harus memperhatikan hal-hal yang lain agar tidak terjadi pesan “yang tidak diinginkan” pada saat 'loading'.

File lilo.conf yang telah selesai diedit :
Prompt
timeout=50
default=LinuxRedHat
boot=/dev/had
map=/boot/bredhat/map
install=/boot/bredhat/boot.b
message=/boot/bredhat/message
lba32
image=/boot/bredhat/vmlinuz-2.4.20-8
label=LinuxRedHat
initrd=/boot/bredhat/initrd-2.4.20-8.img
read-only
append="hdc=ide-scsi root=LABEL=/1"
image=/boot/bdebian/vmlinuz-2.2.20-idepci
label=LinuxDebian
root=/dev/hda1
read-only
image=/boot/blorma/vmlinuz-2.4.22-1.2115.nptl
label=LinuxLorma
root=/dev/hda3
read-only

Terdapat penambahan baris baru, yang dicetak miring. Kita harus memanggil vmlinuz dari masing-masing linux tersebut. Untuk mengetahui nama file vmlinuz yang dipakai pada masing-masing linux tersebut, kita bisa melihatnya di dalam folder masing-masing boot tersebut.

vmlinuz-2.4.20-8 ===> Untuk RedHat 9
vmlinuz-2.2.20-idepci ===> Untuk Debian 3
vmlinuz-2.4.22-1.2115.nptl ===> Untuk Lormalinux 4

● Aktifkan lilo-nya :
[root@localhost root]# lilo
added LinuxRedHat*
added LinuxDebian
added LinuxLorma

Tanda * merupakan linux yang menjadi prioritas utama (Default Selected). Kita bisa memilih linux yang lain untuk menjadi urutan satu dalam tampilan lilo, dengan mengisi nama linux yang kita inginkan pada baris "default=".

Setelah booting, akan tampil beberapa pilihan pada lilo Redhat 9. Hal ini pun bisa dilakukan terhadap grub.conf RedHat, dengan mengikuti cara diatas. “2 linux dalam satu harddisk” dengan “grub.conf”.

Bagi anda yang telah lebih dahulu mengetahui dan lebih master dibidang ini, mohon bantuannya untuk membimbing kami yang masih sangat haus dan buta dalam ilmu.


D. Finishing

Saya bukan orang “master”, hanya suatu keingin-tahuan akan hal tersebut dan saya yakin masih banyak kekurangannya didalam artikel ini, untuk itu saya sangat membutuhkan masukkan dari teman-teman semuanya. Kepada pada master dan suhu, bimbingannya sangat kami harapkan. Jika ada sesuatu yang salah mohon petunjuknya.


"Reload tulisan 2005, dibuang sayang", matcode_te@yahoo.com

BERITA PDRD